Perasaan Altar

1505 Kata

Di bawah sinar remang lampu restoran yang elegan, Adena duduk dengan anggun. Gaun birunya membalut tubuhnya dengan sempurna, memancarkan pesona yang tak tertandingi. Rambut hitamnya tergerai lembut, seolah mengundang setiap mata untuk menatapnya. Di seberangnya, Regan, bosnya di toko bunga, merasa jantungnya berdegup lebih cepat dari biasanya. Malam itu, dia bukan hanya bos yang memberikan instruksi atau membagikan tugas. Dia adalah pria yang terpesona oleh keindahan yang ada di hadapannya. Adena tersenyum, dan senyum itu seperti sinar mentari pagi yang menyinari taman bunga. Setiap kata yang dia ucapkan terasa bagai melodi yang merdu di telinga Regan, membuatnya semakin gagal fokus pada apapun selain dirinya. "Bagaimana hari Anda di toko tadi?" tanya Regan, mencoba memecah keheningan y

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN