"Kamu masih memikirkan perempuan itu mas?" Langkah Keysa terhenti, ketika ia mendengarkan apa saja yang baru kitakan oleh ibunya di dalam kamarnya. Kamar ia dan kedua orang tuanya memang bersebelahan, sehingga ketika ia akan masuk ke dalam kamarnya, ia harus melewati kamar kedua orang tuanya terlebih dahulu. "Aku mencari tahu alamatnya, tapi enggak nemu. Dia sepertinya benar benar sedang menghindari aku. Aku ingin tahu, apakah anak ku dari perempuan itu apakah seorang laki laki?" "memangnya kenapa kalau anak perempuan itu adalah seorang laki laki? apa kamu akan membawanya ke sini?" "Tentu saja. Dia bisa mengurus perusahaan kita kan?" "Lah, memangnya kenapa kalau perempuan? aku rass tidak masalah kalau Keysa mengurus perusahaan kita, nantinya. Kamu ini mengada ngada mas. Kamu pikir