"leo!" Laki laki itu berada di sampingku. Aku segera bangun, karena aku takut yang aku hadapi ini bukan lah leo. "Kamu sedang apa di sini leo?" Dia melirik padaku. "Gitu banget, lihatnya. Takut banget ya, sama gue." sinisnya yang membuatku sadar, bahwa dia adalah Leo, sahabatku. "Enggak kaya gitu, serius. Aku cuma kaget, karena kamu ada di sini. Karena biasanya kamu enggak ada di sini. Siapa yang bukain borgolnya?" "Ya, aku sendiri lah. AKu bisa bukan borgol aku sendiri. Kamu pikir aku enggak bisa apa?" Aku hanya menghela napas pelan. "AKu cuma tanya. Aku sudah baikan, kamu sudah sarapan?" Dia terdiam dengan sebuah gelengan pelan. "Bagaimana kalau kita jalan ke luar?" "Jalan?" Dia mengangguk. "Aku ingin kita menghabiskan waktu bersama." Ku tatap laki laki itu, entah kenapa ke