“Kita nggak akan melakukannya sekarang kan?” tanya Tania sebelum Aryo selesai membuka kancing bajunya. “Kita sudah sah Sayang. Udah hak aku sekarang.” “Di sini?” tanya Tania lagi. Ini rumah sakit dan beberapa menit lalu kasur ini dipakai Oma untuk berbaring. “Selama masih di atas kasur, rasanya bakal sama saja di mana-mana.” “Pintunya belum dikunci.” “Ssssttt! Kamu jangan banyak omong. Kalau mereka masuk, yang malu mereka, bukan kita.” “Aryo!” Tania mendorong kepala Arya yang sudah mulai menyusu padanya. Dipandanginya bola mata lelaki yang sudah sah menjadi suaminya ini. “Waktu kita masih banyak, Sayang. Nanti malam juga bisa. Semaleman kalau mau.” “Kita udah sering latihan, percaya sama aku. Ini nggak akan lama langsung jebol gawangnya. Kalau nanti malam lain lagi. Itu permainan ti

