Salsa diam. Ia merasa takut. Mulutnya terkunci, tak bisa bersuara. Melihat sang putri demikian, Santi pun sadar. Ia telah lepas kendali. Perlahan wanita itu mendekati Salsa, lalu berjongkok. Disentuhnya kedua pipi bocah itu. Dibuatnya agar mau menatapnya. Namun, putri dari Yudha itu tetap menunduk. "Sayang, maafkan Bunda. Bunda tidak bermaksud untuk memarahi Salsa. Bunda hanya sedang capek. Maaf, ya ...," ucap Santi berharap Salsa mau memaafkannya. "Bunda berubah. Bunda nggak sayang lagi sama Salsa." Bocah itu masih dalam keadaan menunduk. Ia terisak. Melihat sang putri seperti itu, Santi benar-benar merasa bersalah. Ini semua gara-gara papanya. Kalau saja pria itu tidak menjodohkannya, Santi tidak akan seemosi saat ini. Ya, ia tidak bisa lagi menolak dan mengelak. Namun, hati keciln