"Ma, aku tidak salah lihat dan dalah dengar, kan?! Aku sedang membela Mama, memperjuangkan harga diri Mama, perasaan Mama, tapi justru Mama tetap membela Papa?! Ayo, Ma! Please! Jangan dibutakan sama cinta. Aku yakin, Papa juga sebenarnya tidak mencintai Mama." d**a Santi naik turun ketika mengucapkannya, tanda ia tengah dalam keadaan emosi. Papa Santi melototi sang putri. Sementara itu, mama Santi berdiri menghampiri putrinya itu. Di luar dugaan, satu tamparan keras mendarat di pipi wanita yang sedang dijodohkan itu. Santi memandangi sang mama tak habis pikir. Dari kecil sampai ia memiliki anak, baru kali ini mamanya berbuat demikian. Dan itu justru karena sedang membela wanita yang telah melahirkannya. "Jaga ucapan kamu, Santi! Kamu tidak berhak menghakimi papamu! Bukan urusan kamu