Sakit... Itulah hal yang pertama kali Kinara rasakan pada seluruh tubuhnya terutama di bagian perutnya. Matanya perlahan-lahan terbuka lebar dan menatap atap di langit-langit di atasnya. Suaranya tercekat di tenggorokannya. Begitu kering hingga dia tidak bisa mengeluarkan sepata kata pun dari mulutnya. "Kinara.. kamu sudah sadar nak? " terdengar suara ibunya memanggil tepat di sampingnya. Air mata Kinara mengalir melihat ibunya hadir di sisinya. Apa dia tidak sedang bermimpi? "B... bu.. " dengan susah payah dia memanggil ibunya. "Tunggu sebentar disini ya nak, ibu akan panggilkan dokter kemari, " Sayuti segera keluar untuk memanggil dokter kemari. Tak menunggu lama, Sayuti kembali datang bersama dengan seorang dokter. Dokter itu langsung memeriksa keadaan Kinara mulai dari mata d