Tangan Danny bergetar saat memegang gelasnya sendiri. Sebentar lagi gelas itu akan mengenai bibirnya. Di waktu yang bersamaan tiba-tiba suara ponsel mama Wita berbunyi. Tringg Fokus mama Wita langsung terganggu dan memilih mengangkat panggilan teleponnya terlebih dahulu. Danny memanfaatkan momen ini dengan membuang isi minuman itu ke arah jendela. Setelah itu dia kembali duduk dan menaruh gelas kosong itu di atas meja. Mama Wita terlihat baru saja selesai menerima panggilan teleponnya. Saat dia berbalik, dia melihat gelas Danny sudah kosong. Senyumnya mengembang sempurna di wajahnya. "Bagus, sebentar lagi Danny akan mati, " batinnya puas. Dia berjalan santai mendekati Danny dan kembali duduk di hadapannya. "Ada apa kamu datang kemari? biasanya kamu akan memberi tahu mama kalau m