Raka dan Kinara makan dalam diam tanpa mengeluarkan sepata kata pun suara. Hanya suara dentingan sendok dan garpu yang memenuhi ruangan ini. Raka berdehem beberapa kali memecah suasana hening di antara mereka berdua.
"Ehem ehem, kamu bilang kamu bosan kan dirumah terus? mulai sekarang aku akan memberikan kelonggaran untukmu. Kamu bisa keluar rumah tapi hanya satu jam saja, itupun kamu harus didampingi oleh anak buahku. "
Kinara menyudahi makannya dan mengelap bibirnya dengan tisu. Apakah Raka ingin menyogoknya agar dia tidak marah lagi, "Jangan harap aku secepatnya memaafkanmu."
"Kamu tidak mau? kesempatan ini tidak akan datang dua kali loh, " Raka yakin Kinara pasti mau menerima penawarannya ini. Terlihat dari keragu-raguan yang terpancar di wajah istrinya itu.
Kinara tampak berpiki
