Entah sejak kapan rasa ini hadir di dalam hatinya. Sekeras apapun dia menampiknya tetap saja dia tidak dapat terus menyembunyikan perasaannya. Saat dia akan mengatakan isi hatinya kepada Syasya, tiba-tiba saja nada dering teleponnya berbunyi. Arunika is calling Syasya menarik tangannya dengan paksa hingga terlepas dari genggaman Damar, "Aku menyesal datang kemari menemuimu mas! aku harap kita tidak akan pernah bertemu lagi di masa depan! permisi! " "Sya tunggu ada yang ingin aku katakan padamu! " Damar mencoba untuk menyusup Syasya dan sengaja mengabaikan panggilan telepon dari Arunika. Namun saat dia berlari mengejarnya, Syasya sudah lebih dulu masuk ke dalam lift. TING Damar tidak patah arang, dia berlari ke arah pintu darurat dan menuruni anak tangga dengan cepat sampai ke lant