Edward melangkah mendekat, dahinya berkerut dalam antara marah dan kecewa. "Jadi, kamu tidak mau menikah denganku? Tapi kenapa? Padahal, kita sudah mendapat restu dari keluargaku. Apa ini karena kamu masih mencintai Arya?" Wajahnya tiba-tiba berubah muram, seakan disambar badai rasa sakit yang tak terduga. Namun, Kania malah terkekeh. "Ck, kamu ini. Cepat sekali mengambil kesimpulan, ya?" Edward menatapnya tajam, suara seraknya penuh harap dan gelisah, "Kalau begitu, apa maksud kamu? Kamu tahu, 'kan, betapa dalamnya aku mencintai kamu. Sekarang, kita sudah mendapatkan restu dari papaku. Apa lagi yang kamu tunggu?" Dengan tangan bergetar, Edward mengeluarkan sebuah kotak kecil dari saku celananya—beludru merah itu mencuri perhatian Kania, membuatnya terdiam sejenak. Ketika kotak itu terb