Bab 79. Strategi Cermat

1486 Kata

Kania memejamkan mata, mencoba merangkai ingatan yang tercecer dari malam penuh kekacauan itu. Saat acara amal perusahaan, tiba-tiba dadanya bergejolak hebat, kepala berputar seperti badai dan kakinya lunglai tak berdaya. Ketika tubuhnya terhuyung, sosok Edward datang menyambut, menangkapnya dengan tangan yang kokoh—seolah pria itu satu-satunya jangkar di tengah gelombang badai itu. Kania juga teringat, semakin lama dia merasakan panas yang tak biasa dan meminta tolong pada Edward, tubuhnya lemah menyerah pada rasa aneh yang menggerogoti. Setelah itu, ingatannya terputus, tapi satu hal yang ia tahu pasti: mereka telah melintasi batas terlarang, lagi. Bukan kali pertama. Sebuah luka dalam menghujam hatinya. "Kenapa aku bisa sebodoh ini? Kenapa harus seperti ini lagi?" batinnya, tangannya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN