Sebelum kehadirannya terendus, Arya bergegas pergi dari sana dan pasti dengan rencana yang tak terduga di balik langkahnya itu. Sedangkan di dalam ruangan, Wira, Elisa, Kania dan Edward masih berkutat dalam pembicaraan serius. "Di mana anak itu? Kenapa belum muncul juga?" tanya Wira, suaranya mengandung keraguan. Elisa menggeleng, wajahnya mengabarkan ketidakpastian. "Aku juga tidak tahu, Pa. Padahal aku sudah meminta Arya untuk bergabung di sini. Aku akan coba cari di kamarnya." Tanpa menunggu jawaban, Elisa bangkit, langkahnya terburu-buru meninggalkan ruangan. "Apa Arya ada di rumah?" tanya Edward, memecah keheningan. Wira mengangguk pelan. "Ya, hari ini dia memang tidak kemana-mana. Papa sengaja melarangnya keluar, biar dia merenung dan sadar akan kesalahannya." Edward mengerutk