Arya terpaku, seluruh tubuhnya membeku saat melihat sosok wanita yang kini berada di depannya. Rencana yang sudah disusun rapi selama berminggu-minggu seolah hancur berkeping-keping dalam sekejap. Dia yakin sekali, hari ini semuanya akan berjalan sempurna—mengganti calon pengantin Edward dengan wanita lain tanpa jejak. Tapi kenyataannya, perempuan yang dibawanya malah wanita pengganti itu sendiri: Renata. "Kenapa jadi seperti ini?" batinnya bergemuruh, seolah dunia mengkhianatinya sendiri. "Padahal sudah jelas, Renata tadi sudah berdiri di samping Edward dan Kania yang aku bawa ke sini." Kepalanya berputar, tak mengerti harus berbuat apa lagi. Dengan napas terengah-engah, Arya mengguncang tubuh Renata keras-keras. "Renata! Bangun, Re!" Namun, mata Renata tetap tertutup rapat, lumpuh dal