Bab 90. Hari Pernikahan

1121 Kata

Edward menunduk dalam sunyi sepanjang perjalanan menuju lokasi pernikahan. Jantungnya berdebar keras, seolah akan meledak, membentur d**a yang penuh gelisah. Tak pernah ia bayangkan, hari ini benar-benar datang—hari di mana ia akan mengikat janji suci dengan wanita yang telah lama menguasai hatinya, satu-satunya yang mampu menembus segala benteng di dalam jiwa yang rapuh. Di samping, Elisa duduk tenang, menyadari kegelisahan adiknya. Suaranya lembut dan penuh keyakinan mencoba meredakan badai di dalam d**a Edward, "Santai saja, Ed. Percayalah, semua akan baik-baik saja." Namun, keheningan di mobil itu tertutup kerut di dahi Arya yang duduk di samping pengemudi. Wajahnya cemberut, mata yang tajam menyembunyikan badai amarah dan kekecewaan yang berkecamuk. Meski terpaksa menyunggingkan sen

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN