Alexa tersenyum mengiyakan, sebentar dia merangkul bahu ibunya itu untuk menghiburnya. “Aamiin. Semoga kekacauan ini segera berakhir dan keluarga kita kembali hangat dan harmonis!” tambahnya. Sekar lalu menatap Alexa. “Apa kamu berpikir jika Feeya yang sudah menyebabkan semua ini, Lexa?” tanyanya. Alexa tertegun, “Kok Bunda nanya begitu sama aku?” ucapnya balik bertanya. “Apa Bunda juga meragukan aku seperti Mas Revan?” tanya Alexa dengan raut wajah sedih. “Tidak, bukan begitu, Nak!” tepis Sekar, tak mau membuat putrinya salah paham, dia menghela nafas lelah. “bunda hanya takut jika kamu pun berpikiran sama dengan papamu, pada siapa lagi Bunda akan berkeluh kesah dan berbagi cerita tentang kakakmu,” ungkap Sekar dengan nada sedih, “Bunda juga ingin agar kita bisa kembali hangat seper