Arga menarik nafas berat, dia menatap Revan dan Feeya bergantian lalu berakhir pada Tama. Dia tau jika apa yang akan dia katakan selanjutnya pasti membuat adiknya itu terkejut bukan kepalang.
“Aku … ditugaskan untuk menghabisi Feeya di malam itu, karena dia menolak Haris. Dai memerintahkanku untuk menabrak Feeya dan membuangnya tubuhnya ke sungai!”
Shock!
Revan seketika menggeram marah mendengarnya.
“b******n!” teriaknya seraya langsung melayangkan sebuah pukulan keras ke wajah Arga.
Feeya membekap mulutnya menahan tangis dan menggeleng tak percaya jika ternyata Arga lah yang dulu mencelakainya. Tama terduduk lemas di kursi mengetahui fakta kelam mengenai profesi kakaknya itu, padahal selama ini dia melihat Arga yang begitu sangat menyayangi keluarga dan merupakan sosok kakak yang men
