“Laiqa Santoso,” ucap Revan mengernyit seolah menahan sakit ketika hendak melanjutkan kalimatnya. Laiqa mengangguk memberinya semangat sambil tersenyum sedih. Revan menarik nafas dalam-dalam, lidahnya terasa kaku dan mulutnya pekat begitu kalimat itu sampai di ujung lidahnya. “Laiqa Santoso, aku menjatuhkan talak satu padamu, dan mulai detik ini kamu bukan lagi istriku!” Begitu kalimat itu selesai, Revan langsung menarik tangannya dari kepala Laiqa kemudian beranjak keluar dari kamar mandi. Laki-laki tak kuasa mendengar suara tangisan Laiqa yang begitu memilukan di dalam sana. “Maafkan aku, Laiqa!” bisiknya. Di dalam, Laiqa pun menangis sejadi-jadinya sambil memeluk tubuhnya sendiri. Hatinya sakit tak terkira karena terpaksa melakukan ini, namun di sisi lain dia merasa lega karena b