Bangun Dari Koma.

1079 Kata

Nenek Bia lalu membuka pintu kamar Feeya, namun ketika Arga hendak masuk, dia mencegahnya. “Kondisinya masih belum stabil, nggak bisa dijenguk banyak orang!” katanya memberi alasan. Arga pun mundur kembali dengan wajah kecewa namun tak ditunjukkannya di hadapan Nenek Bia, dia menghela nafas panjang kemudian duduk di kursi tunggu. Selagi menunggu, entah kenapa bayangan gadis yang dibunuhnya malam itu terus membayanginya. Arga tak sabar ingin memastikan pasien di dalam itu, meski nanti dia bingung dengan yang dia lakukan jika benar pasien itu adalah gadis itu. “Aku yakin dia tidak akan bertahan dengan luka separah itu, hujan lebat dan cuaca dingin akan memperburuk kondisinya,” gumam Arga. Lalu, juga melemparkan tubuh mungil yang sudah tak bergerak itu ke sungai yang sedang mengalir d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN