[ Flashback On ] Dua insan tengah terengah-engah tanpa busana, seolah tak merasakan suhu udara malam yang menggigit menusuk tulang. Saling merangkul satu sama lain dengan desahan nafas memburu penuh hasrat, tubuh mereka sama-sama berpeluh karena sejak tadi sudah beradu tubuh memanaskan suasana. “Mas …,“ desah Feeya, dia yang berada di atas tubuh Revan, sesekali mendongak, mabuk dengan gairah yang menguasai tubuh dan pikirannya. “Ayo, Sayang, sebentar lagi!” sahut Revan tak kalah panas, dia bangun memeluk tubuh sintal istrinya, menciuminya menyalurkan birahi yang semakin membara. “Oh!” rintih Feeya, bergerak semakin cepat dan memeluk kepala Revan yang berada di atas dadanya. “Feeya!” Revan meraih wajah Feeya lalu melumat bibir yang sudah membengkak itu dengan penuh hasrat, seiring d