Vei menjatuhkan bokongnya di tepi kasur. Ia baru saja tiba setelah dari rumah Gama. “Hachu!” Vei bersin dan sedikit menggigil. Diirinya menerjang hujan demi bisa segera pulang ke rumah. Meraih tisu, digunakannya untuk mengusap ingus lalu mengambil fotonya dari dalam tas dan memandangnya dalam diam. Dalam hati ia merasa seperti wanita bodoh yang sampai mendatangi rumah Gama hanya demi foto itu. Sekarang, setelah berhasil mendapatkannya dirinya justru berpikir bahwa yang Gama katakan ada benarnya. “Hachu!” Vei kembali bersin. Tak ingin masuk angin, ia segera membersihkan diri setelah menyimpan foto itu ke dalam laci. Beberapa saat kemudian, Vei keluar dari kamar mandi dengan pakaian tidurnya. Sekarang tubuhnya lebih hangat dan lebih segar. Dengan menggosok rambutnya yang basah, ia du