25. Pelampiasan

1807 Kata

Syahilla sungguh sudah tidak punya muka saat harus bertemu dengan Reza lagi. Syahilla malu tatkala mengingat semua perjuangan Reza, tapi dia seolah menutup mata. Dengan langkahnya yang teramat pelan, Syahilla kembali ke pameran. Matanya membulat sempurna saat semua lukisan yang dia bawa, ludes tak tersisa. Dia juga melihat Reza tengah berbincang dengan seseorang dari kejauhan. Wajah Reza tampak bahagia, laki-laki itu beberapa kali tampak menganggukkan kepalanya. Syahilla mendekati Reza, ia mencuri dengar pembicaraan dua lelaki itu. Reza berterimakasih kepada pak Abraham yang sudah memberikan kesempatan pada Syahilla. "Mas," panggil Syahilla. Reza menolehkan kepalanya seraya tersenyum manis. "Syahilla, lihat! Semua lukisan kamu ludes," ujar Reza menarik Syahilla agar mendekat. Syahi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN