Limantara disambut Winda begitu keluar dari mobil. Wajah istrinya berseri-seri seiring dengan rentetan pertanyaan yang keluar dari bibirnya. Winda mengiring langkah menuju ke ruang tamu. “Gimana, Pa? Pak Emilio suka dengan hadiahnya?” Limantara hanya mengangguk kecil, duduk di sofa dengan lelah. “Waah, syukurlah kalau dia suka. Aku dan Yoel yang memilihkan makanan secara khusus.Tadi Papa ada ngomong nggak soal itu?” “Soal apa?” “Lah, Papa gimana sih? Tentu saja bicara soal aku dan Yoel. Biar Pak Emilio tahu kalau anak kita itu mahir dalam hal apa pun, terutama menyangkut masalah keluarga. Aku sudah mendidiknya untuk menjadi istri yang baik suatu saat nanti. Lagi pula, pergaulan kita kebetulan berasal dari orang-orang kaya, sudah semestinya kalau Yoel pun mencari teman dan jodoh yang se