Limantara mengubah posisi duduk serta memperbaiki dasi. Tidak pernah ia segugup ini saat akan bertemu dengan seseorang. Selama ini selalu merasa dirinya berkuasa dan cukup punya uang. Nyatanya, semua ada masanya. Perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan penghasil barang-barang kebutuhan rumah tangga, mulai tergusur oleh perusahaan baru yang lebih inovatif. Limantara bukan tipe orang yang tidak ingin ikuti perkembangan jaman tapi biaya riset tidak sedikit. Belum lagi kalah modal dengan perusahaan lain. Mau tidak mau ia terpaksa menjual barang seadanya dan meskipun masih laku sebagai produk lama yang dianggap berkualitas tapi penjualan tidak mengalami peningkatan. Cenderung stagnan dan bahkan dibilang menurun. Setelah melemparkan proposal pada beberapa bank dan koperasi, akhirnya