Emilio ingin mengajak Kiara makan di restoran steak yang tepat berada di sebelah hotel tapi ditolak. Kiara ingin makan sandwich kekinian yang kebetulan letaknya tidak jauh dari hotel. Mereka menempati lantai dua, dengan makanan berupa sandwich isi daging serta salad tuna. Duduk berhadapan dan makan dengan lahap. Meja mereka menghadap langsung kejalan raya yang mulai sepi. “Pak, terima kasih.” Perkataan Kiara yang tiba-tiba membuat Emilio menoleh. “Terima kasih untuk apa?” “Untuk semuanya. Mungkin Pak Emilio akan bosan karena saya terus menerus berterima kasih tapi kenyataannya memang saya sering dibantu.” “Kiara, kamu bicara apa?” Kiara mengambil selembar tisu untuk mengusap ujung bibir Emilio. Dadanya berdebar keras saat ini, dengan tubuh seolah melayang karena Emilio. Kiara merasa T