Bab 14

1081 Kata

Pagi menyambut dalam sunyi yang tenang. Viana terjaga perlahan, kelopak matanya mengerjap ringan sebelum pandangannya tertumbuk pada sosok di sampingnya. Evan tertidur pulas, wajahnya tenang, seperti malam sebelumnya tak pernah terjadi. Seolah tawa para wanita itu tidak pernah menggema. Seolah luka yang masih basah di hati Viana tidak pernah ada. Ia menatap pria itu tanpa berkedip. Dan dalam keheningan, sesuatu di dalam dirinya kembali retak. Luka yang belum mengering itu kini berdarah lagi, mengalir dalam diam. Semua kembali menari di benaknya—sorot mata Evan yang tak memihak. Diamnya yang mematikan. Serta senyumnya yang terlihat seperti pengkhianatan. Mata Viana terasa panas. Kelopaknya bergetar menahan sesuatu yang tak ia izinkan jatuh. Ia menolak membiarkan satu tetes pun air m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN