Evan menatap Viana tanpa ekspresi. “Kau tidak tahu kandungan bahan di dalamnya. Gula tinggi, topping karamel, atau bahan lain yang bisa mengganggu pemulihanmu. Jadi jangan bertindak sembrono.” “Tapi itu hanya es krim!” suara Viana nyaris melengking. “Aku hanya ingin menikmati sesuatu. Sesuatu yang sederhana. Kenapa kau harus menghancurkannya juga?” Evan masih menatap Viana. Wajahnya tetap datar, tapi rahangnya mengencang. “Kalau kau memang ingin sesuatu... katakan padaku,” ucap Evan dengan suara lebih rendah namun tetap menekan. “Jangan menerimanya dari orang asing.” Viana membeku. Kata-kata itu menghantamnya seperti batu. Orang asing? Zach mungkin tak berarti banyak bagi Evan. Tapi bagi Viana, pria itu adalah satu dari sedikit orang yang membuatnya merasa normal, hidup, dan diharg