Senja yang mulai berwarna keemasan tampak indah dipandang mata Jihan. Sejak tadi matanya tak henti mengagumi keindahan langit di sore hari ini. Sebentar lagi, langit akan segera gelap, seiring dengan tenggelamnya cahaya terbesar di bumi ini. "Langitnya bagus ya?" Ivan yang tengah menyetir menoleh. Melihat senyum istrinya terbit ketika menatap langit. Padahal bagi Ivan, yang paling indah di matanya adalah, menatap wajah sang istri, tiada yang lain. "Lebih bagus lagi kalau melihat matahari tenggelam di pinggir pantai." Jihan menoleh dan menatap suaminya. "Saya belum pernah melihat senja di pinggir pantai." "Nanti kita cari waktu luang. Saya akan ajak kamu melihat matahari tenggelam dan terbit." Senyum Jihan terbit. "Sepertinya menyenangkan. Saya tunggu janji bapak." Mobil Ivan berh