Dulu saat mereka mulai dekat, Jihan tak melarang suaminya peluk dan cium dirinya. Karena ia pikir mereka akan menuju pernikahan yang sesungguhnya. Tapi setelah kejadian Almira dan Cecil, tentunya Jihan gak mau begitu saja mengiyakan ucapan Ivan. Ketika mendengar Ivan bicara dengan nada menggoda yang tiba-tiba, Jihan mendelik. Ia langsung siaga satu sambil membaca situasi, seolah kalimat yang Ivan ucapkan bernada ancaman. Jadilah ia berinisiatif menggeserkan tubuhnya, agak menjauh sedikit dari posisi duduk suaminya. Belum apa-apa sudah minta peluk dan cium! Dia gak sadar apa salahnya! Melihat sikap istrinya, Ivan pun ikutan menggeser duduknya. "Bapak jangan dekat-dekat!" Jihan protes. Ketahuan aku geser mau jauh-jauh, dia malah ikutan geser. "Kalau duduknya gak deketan, gimana saya