Pertanyaan Jihan membuat Ivan terkekeh geli. Cemburu? Oh astaga! Tidakkah ada lelaki lain yang bisa menjadi saingan Ivan selain karyawan office boy-nya itu? Bisa jadi bahan ejekan sahabatnya kalau mereka tahu hal ini. Cemburu karena Jihan dekat dengan Tono? Tunggu, kalau gak cemburu, kenapa dia harus kesal dan ingin sekali menonjok lelaki klimis itu? "Jihan, saya gak sedang cemburu. Dan asal kamu tahu, Tono bukan lawan saya!" "Lagian siapa yang suruh bapak berantem coba." "Saya sedang tidak ingin bercanda Jihan, sebaiknya kita pulang sekarang. Sebentar saya ke dalam dulu." Ivan begitu saja melangkah ke dalam ruangan, meninggalkan Jihan yang terpaku. "Pulang? Terus kerjaan yang tadi dia bilang apa?" Ivan memang ke dalam ruangan. Bukan untuk apa-apa, ia hanya ingin menghembuskan