Bab 26

1361 Kata

Tiba-tiba saja Risa merasakan panas di wajahnya, seolah-olah darah yang mengalir di bagian itu mendidih, hingga membuatnya memerah, ciri orang yang tengah tersipu malu. Namun, dalam sekejap mata dia membuang perasaan menggelikan itu dengan gelengan kepala beberapa kali. Apa sih yang barusan aku pikirin? Makan siang itu Risa letakkan di lantai, bukannya di ranjang yang posisinya lebih tinggi. Lalu berdeham untuk menghilangkan kecanggungan yang dia rasakan sendiri. "Ini, silahkan. Anda tidak turun selama makan siang, jadi saya pikir anda ingin makan sendirian," jelas Risa dengan suara tegas tetapi terbata-bata. Dia lantas berbalik, meninggalkan kamar luas nan kosong tersebut. Akan tetapi ketika dirinya hendak memutar kenop pintu, panggilan Danu membuatnya berhenti dan kembali menghadap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN