16 | Jejak Bibir

2016 Kata

"Kali ini tepat waktu, kan?" Seruni melirik pria yang duduk di bangku kemudi, tak perlu dia sebut siapa gerangan, toh pasti sudah tahu siapa, ya, kan? Jagat. Masih di hari yang sama, dia menjemput istrinya sesuai yang pernah diperbincangkan. Seruni melesakkan lagi punggungnya ke sandaran jok yang dia buat agak merebah. "Aku ngantuk. Bangunin kalau udah sampai." Begitu saja. Sedang malas berkomunikasi. Paham karena apa, kan? Suaminya tidak benar-benar serius dengan pernikahan ini. Hanya Seruni yang menganggap rumah tangganya patut disyukuri di awal-awal nikah, Jagat sudah pasti kesal; kenapa harus menikah dengannya dan bukan dengan sang kekasih. Pasti begitu, kan? Dan hari ini juga Seruni habis melihat laporan kedekatan Jagat dengan wanita itu. Pagi-pagi. Sampai hadir di meeting-nya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN