Reno berjalan mondar-mandir di teras rumah, sebentar ia bertolak pinggang sambil menatap ke luar pagar. Sebentar ia berjalan seperti setrikaan, sebentar ia duduk sambil menopang dagu dengan kedua tangannya yang tergenggam, sebentar ia menatap jam di layar ponselnya. "Kamu sedang apa, Reno? Sudah sholat Isya, belum?" "Sudah, Bu. Aku menunggu Renata." "Tidak usah ditunggu, nanti juga pulang sendiri." "Telponnya tidak bisa dihubungi, Bu." "Ya, mungkin baterainya habis, eeh itu mereka!" ibu Reno menunjuk mobil yang berhenti di depan pagar. Satpam rumah mereka membukakan pintu. Mobil masuk, Renata ke luar dari dalam mobil, dengan beberapa paper bag di tangannya. Sepasang anak kembar, sepupu Reno juga ke luar dari dalam mobil. "Assalamuallaikum," ketiganya mencium punggung tangan ibu Ren