*** "Kurang ajar kamu, Gerald! Berani-beraninya kau menyembunyikan kelakuan putramu dariku!" Jesslyn menggeram dalam hati. Tangan yang semula bertumpu di pahanya mengepal erat hingga buku-buku jarinya memutih. Bagaimana mungkin ia tidak marah? Saat mereka berbincang di ruang keluarga tadi, sempat dibahas soal Savana yang semalam minta diantar ke kamar ibunya. Namun, Gerald sama sekali tidak menyinggung soal putra mereka yang juga berada di kamar wanita itu. Jelas sekali, pria itu sengaja menyembunyikannya darinya. Tidak bisa! Jesslyn tidak sudi dianggap seperti wanita bodoh—bahkan oleh suaminya sendiri. Dan tindakan Gerald kali ini benar-benar membuatnya merasa dipermainkan. Ia mengalihkan pandangannya kembali ke cucunya, berusaha tetap tenang. Sebuah senyum terulas di wajahnya, meski