***
Dengan langkah anggun, Sexyana menyusuri koridor menuju kamar Savana. Begitu tiba di depan pintu, ia mendorongnya sedikit dan menyembulkan kepala, menatap ke dalam ruangan yang sunyi.
“Cel?” panggilnya lembut, berharap Michele ada di sana.
Tak mendapat jawaban, Sexyana melangkah masuk. Matanya bergerak liar, menyapu seluruh sudut ruangan, mencari keberadaan pria itu.
“Michele?” panggilnya sekali lagi, suaranya sedikit lebih keras.
Namun tetap tak ada sahutan.
“Ternyata nggak ada di sini… Kemana dia?” gumamnya pelan, berbicara pada diri sendiri.
Ia tadinya mengira Michele berada di kamar putri mereka, tapi dugaannya meleset. Kamar itu kosong, karena Savana malam ini tidur di kamar ayahnya.
Sexyana menarik napas pelan sebelum akhirnya memutar tubuh dan melangkah keluar. Ia menutu
