*** “Mommy… Daddy?” Savana melangkah perlahan memasuki kamar kedua orang tuanya. Ia sudah mengetuk pintu beberapa kali, tetapi tidak ada jawaban. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya gadis kecil itu memutuskan untuk masuk sendiri. Pandangannya menyusuri setiap sudut ruangan dengan rasa penasaran yang perlahan berubah menjadi kebingungan. Suasana begitu sunyi dan sepi. Ranjang besar itu kosong dan berantakan. Kemana ayah dan ibunya? Kenapa kamar ini kosong? Savana berdiri di tengah kamar, menggigit bibirnya pelan. Hatinya mulai gelisah. Perasaan tidak nyaman menyelimuti dadanya. Bibir mungilnya mengerucut, tanda bahwa ia ingin menangis, tetapi ia masih mencoba menahannya. “Daddy Micel…?” panggilnya lagi dengan suara lirih. Langkah mungilnya bergerak menuju walk-in closet, berharap m
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari