*** Usai berpagutan mesra, Sexyana hendak bangkit dari pembaringan. Namun, gerakannya terhenti saat Michele tiba-tiba memeluknya erat, seolah tak ingin melepasnya. "Mau pergi ke mana?" tanyanya dengan suara serak. Tatapan matanya berubah—tak lagi hanya sekadar hasrat, melainkan sesuatu yang lebih dalam. Cinta. Namun, apakah Sexyana mampu memahami arti tatapan itu? Rasanya tidak. Wanita itu belum menyadari betapa besar perasaan yang Michele pendam untuknya. Sexyana menatap lekat ke dalam mata pria itu sebelum akhirnya berbisik, "Mau ganti pakaian sebentar. Aku tidak nyaman." Wajar saja. Pakaian dalamnya terasa lembab, bukti nyata dari pelepasan yang ia capai sebelumnya. Michele tidak langsung melepaskannya. Namun, Sexyana kembali berbicara, kali ini lebih serius. "Sebelum kita berang