*** Hampir lima belas menit berlalu, suasana kamar masih diselimuti keheningan. Hanya terdengar suara napas Michele dan Sexyana yang perlahan kembali normal. Di atas ranjang berukuran sedang itu, mereka berdua berbaring dalam keadaan polos, tubuh mereka masih lembab oleh sisa keringat, hanya tertutup selimut tipis. Sexyana terkulai lemas dengan posisi membelakangi Michele, sementara pria itu berbaring miring di belakangnya, lengannya melingkari pinggang rampingnya dengan erat. Beberapa saat kemudian, Sexyana mulai bergerak perlahan. Pandangannya mengarah ke jam dinding, dan keningnya berkerut samar. Ia menyibak selimut, bersiap untuk bangkit, namun lengan kekar Michele yang melingkari pinggangnya tiba-tiba menahan pergerakannya. “Mau ke mana?” suara Michele terdengar serak di belakangn