Sepanjang perjalanan pulang, Leon terus memikirkan ucapan Bianca tadi. Ada perasaan tak nyaman ketika wanita itu mengatakan pamit, Leon tahu arti kata pamit yang diucapkan wanita itu. Lalu, apakah kini ia merasa menyesal? Leon mengusap kasar wajahnya, memijit kepalanya yang berdenyut. Selain kepikiran akan ucapan Bianca, Leon juga dipusingkan dengan tumpukan pekerjaan yang serasa menekan otak. Ditambah suara bising dari banyak kendaraan di sekitarnya yang terjebak macet, membuat kepala Leon serasa mau meledak. "Arrrghh!!!" Leon memukul-mukul stir mobil dan meletakkan kepalanya di tumpuan siku. Ia frustrasi dengan keadaan yang membuatnya merasa serba salah. Siapa kira jika kebiasaannya bermain wanita akan menjadi boomerang untuk dirinya di kemudian hari. Seakan semua yang Leon alami se