Bianca duduk di tepian pantai, membiarkan kaki telanjangnya tersapu oleh ombak. Matanya menatap jauh ke tengah laut, diam, pikirannya kosong untuk sepersekian detik. Raut wajah dan sorot matanya menunjukkan kesedihan yang begitu mendalam, tapi juga menunjukkan sebuah usaha untuk tetap bertahan. "Bianca, kamu sudah dengar soal pertunangan Nathan dan Sera?" Suara di ujung telepon menginterupsi, menarik Bianca tersadar dari lamunan singkatnya. Bianca menoleh ke sumber suara, dari ponselnya di mana ia sedang bertelepon dengan Sandra. Namun, di layar ponselnya menunjukkan sebuah artikel yang sebelumnya ia buka sembari bertelepon. Artikel mengenai orang yang Sandra bicarakan—pertunangan Nathan dan Sera yang diadakan tadi malam—menghebohkan dan mengundang banyak reaksi. Tapi tidak dengan Bian