Peringatan!

2169 Kata

Sera keluar dari kamar, bertepatan dengan sang mama yang berjalan ke kamarnya. Mata mereka saling terkunci ketika berdiri berhadapan satu sama lain. Sera menunjukkan tatapan jengah, sedangkan sang mama menunjukkan tatapan mengintimidasi seperti biasanya. "Mau ke mana kamu?" sergah mamanya ketika melihat dandanan Sera. Gaun seksi warna merah dengan belahan d**a rendah dan tali tipis, membalut tubuhnya sampai sebatas paha, menampilkan lekukan tubuhnya yang seksi. Sangat menarik untuk dipandang, tapi terlalu vulgar tentunya. Sera mendengkus pelan, lalu menjawab, "Bukan urusan mama!" Nada suaranya terdengar ketus. "Sera!" Mamanya membentak, matanya semakin melotot. "Apa kamu tak mendengar ucapan mama tadi pagi?" "Yang mana?" Sera menaikkan sebelah alisnya. "Jangan salahkan aku kalau lupa,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN