Bianca tersadar, matanya perlahan terbuka, bersamaan dengan suara memanggil namanya yang samar terdengar. Langit-langit ruangan bewarna putih menyambut pandangan matanya, suara samar tadi pun semakin terdengar jelas dari sisi kanannya. "Bianca." "Kau baik-baik saja?" Suara seorang lelaki menarik atensi Bianca, ia tersenyum tipis ketika mengenali orang yang berdiri di sisi tempat tidurnya. "Nathan," gumamnya pelan. Nathan nampak lega sekali, wajahnya yang sempat tegang kini berangsur normal. "Syukurlah akhirnya kau siuman juga. Aku sangat khawatir karena kau tak sadar-sadar. Kau baik-baik saja? Apa perutmu masih sakit? Ya Tuhan, harusnya aku segera memanggil Dokter bukan malah menanyaimu, sorry. Kalau begitu aku panggilkan Dokter terlebih da———" Nathan yang sudah berbalik, tercekat sa