Sandra terbengong-bengong memandang meja di di depannya. Bibirnya menganga, matanya berkedip-kedip, speechless. Lalu ia memiringkan sedikit kepalanya, menoleh pada lelaki yang duduk di sampingnya dengan alis bertautan. Seakan sorot matanya meminta penjelasan atas apa yang dilakukan oleh lelaki itu. Leon tersenyum tipis, mengusap lembut pipi Sandra yang kenyal bagaikan squishy. "Sebagai permintaan maaf aku." Sandra menarik sudut bibirnya ke atas, seolah mencibir ucapan Leon. "Terus yang ngabisin siapa?" Leon diam sesaat, lalu kemudian menyengir seperti orang konyol. "Kaulah, aku 'kan pesankan semua ini khusus buat dirimu." Sandra menghela napas kasar, memandang eneg pada semua makanan di meja. Melihatnya saja membuat perutnya serasa begah, apalagi harus menghabiskan semuanya. Bahkan kul