Leon termenung, pandangannya terus berpusat pada wanita cantik yang berdiri beberapa langkah di depan sana. Wanita itu terus mengumbar senyuman manis yang entah kenapa seolah menghipnotis dirinya. Seakan wajah ayunya telah mengunci mati pandangan Leon agar tidak dapat berpaling ke lain arah. Perfect! Leon semakin terpaku ketika helain rambut panjang wanita itu yang sengaja digerai lalu tersapu oleh angin, meliuk-liuk menutupi setengah wajahnya. Lalu, disusul tawa renyah yang terdengar merdu menyapa gendang telinga. Leon dibuat tak berkedip, porosnya terus berpusat pada satu wanita cantik itu, istrinya sendiri. "Cantik, sempurna." Tanpa sadar bibir Leon bergumam. Mengikuti kata hati, memuji kecantikan wajah istrinya. Tak seorang pun wanita di sekitar Leon saat ini yang mampu mengalahka