42

2587 Kata

POV Rasya Tanpa mengatakan apa pun, aku bergegas menuruni tangga. Kenapa semua orang menyalahkanku sekarang? Tak mau membicarakannya baik-baik, seenaknya mengambil kesimpulan sendiri agar kami cerai. Aku yakin, pasti Bocah itu yang memintanya. Ting! Pesan WA dari Mira. Tetap pesan yang sama seperti terakhir kali, ajakan untuk bertemu. Aku paling tak suka membuang-buang waktu tak penting, maka kulempar saja HP ke dasboard kemudian mengendarai mobil dengan kecepatan penuh. Entah kenapa, rasanya begitu sesak. Juga sedih. Biasanya, Ibu selalu cerewet, menasihati agar aku bersikap baik pada Bocah itu. Tapi sekarang, malah ikut-ikutan mendesak agar kami berpisah. Sama seperti Mama. Siapa dulu yang memaksa agar kami menikah saja? Siapa pula yang dengan cekatan mempersiapkan semua acara resepsi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN