Duka Cita ~ 52

1549 Kata

“Jadi, kapan pulang, Mas?” Nando yang tengah bersantai di ruang tamu kediaman Lukito yang baru, lantas berdecak mendengar pertanyaan Arya. Ia cukup heran, saat melihat Arya bisa bebas keluar masuk rumah Cita dengan santainya. Bahkan, Arya sepertinya sudah menganggap kediaman Lukito, sebagai rumahnya sendiri. Beberapa waktu yang lalu, Harry sedang keluar karena harus membeli beberapa keperluan Cita di supermarket. Sementara Sandra, saat ini sedang menyiapkan makan siang di dapur. Tinggallah Arya, yang menemani Nando di ruang tamu saat ini. “Aku baru nyampe, tapi kamu sudah nanya kapan pulang.” Nando mengerut dahi, melihat Arya duduk pada sofa tunggal lalu bersila. Pria itu, seperti tidak punya sopan santun sama sekali. Belum lagi, tangan kiri Arya membawa sebuah gelas, dan tangan kananny

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN