Aria berlari mengejar sebuah mobil berwarna hitam yang melaju kencang. Namun, langkahnya harus terhenti saat ia tersandung kakinya sendiri dan jatuh sebelum berhasil menghentikan mobil itu. Nafas Aria terengah dengan pandangan tak lepas dari mobil yang kian menjauh. Sebelumnya ia memutuskan memastikan sesuatu dengan mendekati orang yang memperhatikannya itu. Akan tetapi, saat ia berjalan ke arahnya, pria itu segera melangkah pergi dan memasuki mobilnya yang terparkir tak jauh darinya. Tak tinggal diam, Aria berlari cepat. Namun, pria itu lebih dulu melakukan mobilnya. Perlahan, wajah Aria tampak sendu. Kesedihan terlihat jelas di wajahnya. Bahkan, air matanya pun menggenang. Ia tak ingin berpikir bahwa orang itu adalah Arsa tapi, matanya mengingatkannya dengan mata Arsa begitu juga pos

