Aria tersenyum menatap Arsa yang terlelap setelah minum obat. Ia kemudian bangkit dari duduknya, mengambil nampan berisi gelas bekas Arsa untuk dibawanya ke dapur. Sesampainya di dapur, tiba-tiba ia ingin membuat minuman hangat untuk meredakan flu Arsa meski suaminya sudah minum obat. “Nyonya, apa yang anda lakukan di sini?” Baru saja menghidupkan kompor, suara Rini menginterupsi pendengaran. “Apa yang anda butuhkan? Biar saya siapkan,” ucap Rini kembali. Ia tidak ingin nyonya-nya itu berkutat di dapur karena itu adalah pekerjaannya. “Aku ingin membuat minuman hangat,” ujar Aria disertai senyuman. “Kalau begitu biar saya buatkan. Anda istirahat saja kembali ke kamar, bersantai atau melakukan hal lain.” “Tidak apa-apa, Mbak Rin. Aku ingin membuatnya untuknya.” Mendengar jawaban