26. Tangan yang Berbeda, Rasanya Tak'kan Sama

1512 Kata

“Awh … sshh … apa yang kau lakukan?!” Marisa berteriak sembari menahan sakit. Tepat setelah ia mengucapkan selamat pagi, Arsa menendangnya hingga jatuh. “Harusnya itu yang kukatakan padamu,” balas Arsa. “Di mana istriku,” lanjutnya bernada dingin. Ari segera bangkit dari duduknya dan menghampiri Arsa tanpa berniat membantu Marisa bangun. “Aku di sini,” ucap Aria setelah berdiri di sisi ranjang. “Bagaimana bisa kau membiarkan orang lain tidur di ranjang ini? Ranjang ini hanya untuk kau dan aku,” tegas Arsa. Aria terdiam sejenak di mana sudut bibirnya sedikit terangkat. Ia ingin tertawa melihat akting suaminya. Namun, tak ingin membuat Marisa curiga, ia segera menundukkan kepala. “Maaf. Kak Marisa semalam melihat hantu dan tidak berani tidur sendiri di kamarnya,” ujar Aria. “It

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN