UNTOLD STORY: ARES

1922 Kata

Pagi ini gue terbangun di kota Bandung dalam rangka ngajak istri healing tipis-tipis bersama si kembar kesayangan kami. Avery dan Avalyn. Avery, kami memanggilnya Ery atau Uda, putra kami yang lahir lebih dulu. Baru disusul Avalyn, kami memanggilnya Elyn, tiga menit kemudian. Dan sekarang, gue tengah membantu memakaikan baju selepas keduanya mandi. Mamanya gantian membersihkan diri, baru gue bisa meninggalkan ketiganya dengan nyaman selepas sarapan nanti. “Ery lapar.” “Elyn juga.” “Iya, tunggu Mama dulu ya?” tanggap gue. “Habis makan kan Ery dan Elyn mau main di playground bukan?” “Iya,” sahut Elyn. Oh, mereka baru dua setengah tahun usianya. Dan kembarnya mereka menduplikasi ibunya. Kara juga kembar fraternal. “Pool-nya ngga boleh berenang ya?” tanya Elyn kemudian, sementara Ery sud

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN